Jumat, 15 April 2011

Demi Kontes Kecantikan, Bocah Delapan Tahun Dibotox

San Francisco: Eksploitasi terhadap anak bisa dilakukan dengan berbagai cara. Seorang anak di Amerika Serikat harus memenuhi hasrat sang ibuyang menginginkannya menjadi terkenal. Demi kontes kecantikan, Britney Champbell pun harus menjadi dewasa sebelum waktunya dengan penggunaan botox.

Gadis yang baru berusia delapan tahun ini pun mendapatkan 1-2 ml suntikan botox (botulinum toksin) di dahi, bibir dan sekitar matanya untuk mencegah penuaan. Suntikan diberikan ibunya sendiri, Kerry, yang kebetulan seorang ahli kecantikan. Wanita berusia 34 tahun ini tampaknya sangat terobsesi dengan ajang kontes kecantikan. Ia benar-benar berharap anaknya bisa meraih gelar tersebut ketika besar nanti.

Britney dicatat sebagai gadis termuda yang mendapatkan suntikan Botox sebagai alasan kosmetik.� Meski berbahaya, Kerry merasa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi Britney di masa mendatang. Kerry mulai menyuntikkan botox ke dalam tubuh Britney sejak Mei 2010 silam. "Saya percaya, suatu hari nanti ia akan menjadi model, aktris atau penyanyi. Ia harus medapatkan perawatan dengan botoks sejak dini agar wajahnya tetap muda," katanyanya.

Tidak hanya injeksi botox untuk mencegah keriput, Britney juga melakukan waxing untuk mencegah pertumbuhan bulu-bulu halus, termasuk di sekitar alat kelaminnya. Hal ini dilakukan agar Britney tidak akan menemui masalah ketika melakukan pemotretan dengan bikini.

Lebih memprihatinkan, Britney menganggap apa yang dilakukan ibunya adalah hal yang normal. Ia bahkan mengaku lebih beruntung dari teman-temannya yang belum diizinkan untuk melakukan perawatan kecantikan oleh orang tua mereka. "Teman-teman saya merasa terkesan. Mereka malah ingin menjadi cantik seperti saya. Saya juga ingin menempatkan silikon untuk memperbesar payudara dan mengubah bentuk hidung, "kata Britney.

Berbagai prosedur kecantikan, baik invasif (melalui operasi) dan noninvasif (injeksi, laser, dll) tidak dianjurkan untuk wanita muda, khususnya remaja dan anak muda. Kecantikan buatan ini bersifat permanen, sehingga dikhawatirkan perubahan tidak wajar bisa mempengaruhi mental mereka.

Sayangnya di beberapa negara termasuk Inggris dan Amerika, tempat Britney dan orangtuanya tinggal, tidak ada aturan yang membatasi anak-anak menerima suntikan Botox.

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201103/326131/demi_kontes_kecantikan_bocah_delapan_tahun_dibotox

Awas, Kebanyakan Mandi Bisa Kena Kanker

Awas, jangan terlalu sering mandi atau berenang. Karena berpotensi terkena kanker kandung kemih. Paling tidak, itulah menurut seorang dokter di Spanyol.

Daily Mail menulis seorang dokter di Centre for Research in Environmental Epidemiology (CREAL) do Castilla la Mancha, Spanyol, Dr. Gemma Castano-Vinyals menyatakan bahwa terlalu banyak mandi atau berenang berpotensi terkena kanker kandung kemih.

Menurut Gemma, potensi berkembangnya kanker kandung kemih itu lantaran senyawa karsinogenik bernama trihalomethanes (THMs), diciptakan sebagai hasil sampingan air yang mengandung klor, yang bisa diserap melalui kulit. Sehingga, orang yang rutin berenang dalam kolam yang mengandung klor atau mandi terlalu sering bisa menempatkan diri mereka dalam risiko terkena kanker.

"Orang-orang yang memiliki banyak uang dan pendidikan yang cukup, lebih mungkin berpikir bahwa mereka mengurangi risiko tercemarnya air dengan minum air dalam botol. Namun di sisi lain, ketika membersihkan diri dengan aktivitas mandi atau berenang dengan waktu lebih lama agar bersih, justru sebenarnya mereka itu sedang meningkatkan risiko paparan THM" kata Gemma.

Meski demikian, Gemma meyakinkan bahwa risiko tambahan mengembangkan kanker kandung kemih karena menyerap THMs relatif kecil. Dia dan koleganya kemudian mencari paparan THMs pada 1.270 orang di Spanyol. Hasilnya ditampilkan secara online dalam BioMed Central. (

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201103/325009/awas_kebanyakan_mandi_bisa_kena_kanker

Kamis, 14 April 2011

Mitos Seputar Deodoran

Deodoran merupakan hal penting bagi penampilan wanita atau pria. Keragaman aroma deodoran menjadi cara praktis untuk menghilangkan bau badan. Di balik itu, ternyata banyak mitos mengenai efek pengunaan deodoran terhadap kesehatan. Bahkan, sampai saat ini masih banyak ahli yang memperdebatkan hal tersebut.

Apa sajakah mitos seputar penggunaan deodoran? Yuk, kita simak penjelasannya di bawah ini.

1. Deodoran meningkatkan resiko terkena kanker payudara.
2. Menerapkan� deodoran setelah bercukur akan memungkinkan bahan kimia masuk ke tubuh lebih mudah.
3. Kandungan parabens dalam deodoran menyebabkan penyakit.
4. Deodoran menyumbat keluarnya keringat dan menyebabkan racun keluar dari kelenjar getah bening.
5. Pria memiliki resiko kanker payudara yang lebih kecil, karena rambut-rambut halus yang tumbuh di ketiak akan menghalangi deodoran terserap ke dalam kulitnya.

Atas semua mitos itu, The American Cancer Society mempunya jawaban singkat. Katanya, semua mitos di atas tidak benar. Bahkan, lembaga itu menjamin bahwa penggunaan deodoran secara teratur tidak akan menimbulkan masalah kesehatan.

Jadi, tidak ada salahnya kan memulai hari Anda dengan mengoleskan deodoran favorit. Tidak hanya akan melindungi tubuh Anda dari bau tidak enak, aroma deodoran juga akan membangkitkan semangat Anda di pagi hari.(

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201103/326024/mitos_seputar_deodoran

Awas, Kepang Rambut Bikin Botak Permanen

Apakah Anda berambut panjang dan suka mengepang untuk membantu penampilan Anda? Ada baiknya lebih hati-hati, karena rambut yang terkepang ternyata akan lebih mudah rontok.

Temuan tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Klinik Cleveland, Ohio. Penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang gemar mengepang rambut, memiliki risiko terserang alopesia cicatricial pusat sentrifugal (CCCA) atau yang lebih dikenal dengan sebutan botak permanen.


Penelitian ini melibatkan 320 wanita kulit hitam yang kerap mengepang rambutnya. Ditemukan, 69% dari 320 wanita tersebut mengalami CCCA. CCCA adalah kebotakan yang dimulai pada puncak kepala yang diduga terjadi akibat penggunaan rol panas yang biasa digunakan untuk menata rambut.

"Aku tidak akan melarangmu untuk mengepang rambutmu. Saranku, janganlah mengepangnya terlalu kuat. Jika kau mengalami kerontokan rambut, yang perlu kau lakukan bukan hanya merawatnya. Kau harus segera mencari pertolongan medis," kata pimpinan penelitian ini, Dr. Angela Kyei. (medindia/Vin)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201104/329424/awas_kepang_rambut_bikin_botak_permanen

Selasa, 05 April 2011

Tidur Tanpa Pakaian Dalam Ternyata Lebih Sehat

Tidur adalah proses yang sangat penting bagi tubuh. Saat kita terlelap, semua proses perbaikan tubuh terjadi. Peneliti menyarankan Anda menggunakan pakaian longgar atau bahkan tidak mengenakan pakaian sama sekali, sehingga dapat mempercepat kinerja tubuh dalam proses perbaikan.

Selama tidur, tubuh Anda akan bersandar otot. Tetapi ada proses-proses penting lainnya yang terjadi pada tubuh ketika kita tidur. Selama tidur tubuh diperbaiki dan detoksifikasi (mengeluarkan racun). Tidur juga memberikan kesempatan bagi sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi hormon imunitas (sistem kekebalan).

Bagi wanita, lebih baik bra Anda dilepas saat Anda tidur.� Wanita yang ingin menghindari kanker payudara harus mengenakan bra dalam waktu sesingkat mungkin dan sebaiknya kurang dari 12 jam per hari. "Waktu terbaik untuk beristirahat bagi payudara adalah saat tidur tanpa bra. Jangan pernah tidur dengan bra, "kata Soma Grismaijer peneliti Australia.

Menggunakan bra terlalu lama dapat meningkatkan suhu jaringan payudara,sehingga meningkatkan hormon prolaktin (hormon yang berfungsi untuk merangsang kelenjar susu) lebih tinggi. Hal ini dapat mempengaruhi pembentukan kanker payudara. Selain itu, dengan menggunakan bra seringkali atau memakai bra yang terlalu ketat sangat berbahaya bagi kesehatan karena juga dapat membatasi aliran getah bening pada payudara. Biasanya, cairan getah bening mencuci bahan limbah dan racun lainnya, dan juga menghapusnya dari payudara.

Sementara itu, bagi Kaum Adam harus menggunakan pakaian longgar atau tidak memakainya sama sekali. Hal ini untuk memberikan kesempatan bagi testis untuk mengurangi temperatur yang akan tetap menjaga kualitas sperma. Organ reproduksi jantan di luar tubuh, sehingga sangat dipengaruhi oleh kondisi dan pakaian di sekitarnya. Jika seorang pria memakai celana ketat atau pakaian terlalu lama, dapat meningkatkan suhu di sekitar organ reproduksi dan tentunya akan mempengaruhi produksi sperma.

Testis tidak dapat berfungsi dengan baik kecuali suhu dingin dari bagian tubuh lainnya. Jika suhu testis dinaikkan sampai 98 derajat F (36,67 derajat C), itu akan berhenti memproduksi sperma. Ketika produksi terganggu, maka dampak negatif dapat berlangsung selama berbulan-bulan. Hal ini dapat menurunkan jumlah sperma, sehingga sperma mati dan mempengaruhi morfologi sperma sendiri.

Selain itu, tidur tanpa mengenakan pakaian memungkinkan udara menjadi meratasehingga panas tubuh bisa terdistribusi dengan baik.Hal ini akan melancarkan sistem peredaran darah tubuh. Tidur dengan mengenakan pakaian dapat membatasi aliran udara di kulit dan mengganggu penguapan keringat, terutama di bagian intim baik perempuan dan laki-laki. (medicmagic/ARI)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201103/323794/tidur_tanpa_pakaian_dalam_ternyata_lebih_sehattidur_tanpa_pakaian_dalam_ternyata_lebih_sehat

Serbet Jadi Sumber Berbagai Penyakit

Tahukan anda bila serbet yang ada di dapur anda bisa menjadi pembunuh?

Laman Independent mengungkapkan, berdasarkan survei pemerintah Inggris sembilan dari 10 serbet yang ada di rumah didiami kuman-kuman perut yang memiliki tingkat berbahaya. Riset balai kesehatan lingkungan menunjukkan bahwa orang lebih berisiko keracunan makanan karena kain pembersih mereka sendiri daripada saat mereka makan di luar.

Health Protection Agency memeriksa serbet restoran tahun lalu dan menemukan 56 persen mengandung kuman racun makanan, termasuk E. coli dan listeria. Saat Chartered Institute of Environment Health meneliti 100 serbet rumah tahun ini tingkat bakteri tidak sehat bahkan lebih tingi. laporan itu menunjukkan lebih banyak tekanan untuk menanggulangi keracunan makanan di rumah. Mereka menyarankan serbet dicuci secara rutin dan tidak ditinggalkan di tempat cuci. (Ant/ARI)

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201104/327872/serbet_jadi_sumber_berbagai_penyakit

10 Makanan Pemicu Penyakit

Keracunan makanan merupakan pengalaman yang mengerikan bahkan mengancam nyawa. Tapi sulit untuk menentukan apakah makanan aman untuk dikonsumsi, karena sebagian relatif jarang menimbulkan masalah. Tapi mengetahui makanan yang berpotensi menimbulkan risiko dapat membantu

The Center for Science in the Public Interest (CSPI) telah mengeluarkan daftar 10 makanan top yang diatur FDA terkait dengan wabah sejak tahun 1990. Waspadalah risikonya, tetapi bukan berarti menghindari jenis makanan tersebut. "Mereka di mana-mana dan merupakan bagian dari diet yang sehat," ujar staf ICSPI, Sarah Klein.

1. Daun-daunan hijau
Makanan hijau-hijauan dapat terkontaminasi oleh pupuk, bilasan air kotor, atau tangan yang tidak bersih bahkan sebelum Anda membelinya. Untuk menghindari penyakit, cuci produk tersebut dan cegah kontaminasi silang (penanganan daging yang tidak tepat di dapur dapat menyebarkan bakteri terhadap jenis makanan lainnya, termasuk sayur-sayuran hijau). Cucilah tangan dan gunakan papan pemotong terpisah.

2. Telor
Sarapan favorit ini telah dikaitkan dengan 352 wabah sejak tahun 1990, paling sering disebabkan oleh bakteri Salmonella. Bakteri itu dapat mengintai di dalam telur, memasak dengan tepat adalah kuncinya. Hindari makan setiap produk yang mengandung telur mentah, termasuk adonan kue. "Makanan mentah seperti telur mungkin memiliki kontaminasi dan harus ditangani dengan benar." kata Dr Craig Hedberg, dari University of Minnesota School of Public Health di Minneapolis.

3. Ikan Tuna
Jenis ikan ini dapat terkontaminasi oleh scombrotoxin, yang menyebabkan flushing, sakit kepala, dan kram. Jika disimpan di atas 60 derajat setelah ditangkap, ikan segar dapat melepaskan toksin, yang tidak dapat dihancurkan dengan memasaknya (dan tidak berhubungan dengan pencemaran merkuri atau masalah lain yang berkaitan dengan tuna dan ikan lainnya).

Tuna telah dikaitkan dengan 268 wabah keracunan scombroid sejak tahun 1990. "Anda hanya tidak bisa masak semua hal yang salah dengan pasokan pangan sekarang," kata CSPI Klein.

4. Tiram
Jika disajikan mentah atau kurang matang, tiram dapat mengandung kuman - sebagian besar merupakan norovirus dan bakteri yang dikenal sebagai Vibrio vulnificus - yang dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare.

5. Kentang
Kentang yang dimasak dengan benar tidak mungkin menyebabkan penyakit. Tapi hati-hati untuk salad kentang. kontaminasi silang - transfer kuman dari satu jenis makanan, biasanya daging kepada yang lainnya dapat menjadi sumber masalah. Kentang wabah penyakit yang dikaitkan dengan kuman seperti Listeria (yang dapat hidup di counter deli), Shigella, E. coli, dan Salmonella.

6. Keju
Keju dapat terkontaminasi dengan bakteri seperti Salmonella atau Listeria, yang dapat menyebabkan keguguran. (Itu sebabnya dokter memperingatkan wanita hamil untuk menghindari keju lunak, seperti feta, keju biru gaya Brie, Camembert,-urat, dan Meksiko.)

7. Es krim
Es krim telah dikaitkan dengan 75 wabah yang disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella dan Staphylococcus sejak tahun 1990, sesuai dengan CSPI.

Wabah terbesar terjadi pada tahun 1994, ketika sebuah es krim pasteurisasi diangkut dalam truk yang terkontaminasi Salmonella dan kemudian digunakan untuk membuat es krim tanpa re-pasteurisasi.

"Orang-orang membuat es krim di rumah dan menggunakan telur mentah," jelas Hedberg.

8. Tomat
"Selada atau tomat mungkin terkontaminasi, tapi begitu mereka masuk ke rumah tangga, Anda dapat memastikan bahwa Anda tidak mengizinkan bakteri untuk tumbuh dan berkembang biak," kata Hedberg.

Untuk melakukannya: cuci tangan selama 20 detik dengan air hangat dan sabun sebelum dan sesudah menyiapkan produk segar, buah-buahan dan sayuran cuci di bawah air mengalir sebelum memakan, pemotongan, atau memasak, bahkan jika Anda berencana untuk mengupas sebelum makan, dan menjaga buah-buahan dan sayuran yang akan dimakan mentah terpisah dari makanan lain.

9. Kecambah/Toge
Mereka juga dapat rentan terhadap kontaminasi bakteri. Bibit yang digunakan untuk menghasilkan kecambah dapat terkontaminasi di lapangan, dan air dan kondisi pertumbuhan yang mendorong perkecambahan juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.

FDA dan CDC merekomendasikan bahwa orang tua, anak-anak muda, dan mereka dengan sistem kekebalan tubuh lemah menghindari makan kecambah mentah.

10. Berries
Sumber umum keracunan makanan lainnya adalah berry, termasuk stroberi, raspberry, dan blackberry. Kasus yang pernah terjadi dengan raspberry yang diimpor dari Chili dan Guatemala - telah disebabkan oleh kuman yang disebut Cyclospora, yang menyebabkan diare berat, dehidrasi, dan kram.(CBSNews/MEL)

http://kesehatan.liputan6.com/info/201104/327900/10_makanan_pemicu_penyakit

Senin, 04 April 2011

Anak Pertama Lebih Rentan Terkena Alergi

Para peneliti menemukan bahwa anak pertama lebih cenderung mengalami alergi daripada adik-adiknya. Daily Mail mengungkapkan, para ilmuwan Jepang menemukan bahwa kelahiran membangun sistem kekebalan dalam rahim yang ditransfer ke bayi.

Itu artinya anak kedua dan ketiga cenderung lebih sedikit mengalami alergi serbuk bunga atau alergi makanan. Para ilmuwan mensurvei para orang tua dari 13.000 anak sekolah berusia tujuh hingga 15 tahun, dan menanyakan urutan anak mereka dan apa alergi yang mereka alami.

Penemuan itu menunjukkan empat persen dari anak pertama menderita rhinitis, belek dan alergi makanan dibandingkan dengan 3,5 persen anak kedua. Sementara, hanya 2,6 persen dari anak ketiga menderita alergi.

"Sudah dibuktikan bahwa individu dengan urutan kelahiran meningkat memiliki risiko alergi lebih kecil," ujar Dr Takashi Kusunoki, pimpinan penelitian untuk Shiga Medical Center for Children dan Universitas Kyoto di Jepang.

"Bagaimanapun juga, pentingnya pengaruh mungkin berbeda pada penyakit alergi. Evaluasi lebih lanjut harus menjelaskan peran dari lingkungan sebelum dan sesudah kelahiran dalam perkembangan alergi masa kanak-kanak." ungkapnya.

Alasan lain kenapa anak yang lahir selanjutnya memiliki sistem kekebalan lebih kuat dikenal sebagai "hipotesis kesehatan".� Para ilmuwan mengatakan mereka yang baru pertama kali menjadi orang tua merasa gugup, mereka mensterilkan rumah mereka dengan berlebihan untuk anak pertama mereka, sementara anak yang lahir berikutnya membangun sistem kekebalan setelah terpapar lebih banyak kuman di sekitar rumah.

http://kesehatan.liputan6.com/berita/201104/327471/anak_pertama_lebih_rentan_terkena_alergi